Minggu, 23 Maret 2014

Penalaran

Tugas 1
1.      Jelaskan konsep penalaran
2.      Bagaimana wujud dari evidensi
3.      Jelaskan dan berikan contoh cara menguji data, cara menguji fakta, dan cara menilai autoritas
4.      Jelaskan perbedaan silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternative
5.      Sebutkan jenis cara-cara berfikir induktif dan jelaskan

Jawaban
1.      Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyebutan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi.

2.      Wujud evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.

3.      -      Menguji Data
·          Observasi: fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seseorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat menggunakan sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang-kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
·         Kesaksian: keharusan menguji data dan informasi, tidah harus selalu dilakukan observasi. Kadang sangat sulit untuk mengharuskan seseorang mengadakan observasi atau objek yang akan dibicarakan.
·         Autoritas: meminta pendapat dari suatu otoritas, yakni dari pendapat seorang ahli atau mereka yang menyelidiki fakta dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.

-          Menguji Fakta
·         Konsistensi: dasar pertama yang dipakai untuk mengatakan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah konsistenan
·         Koharensi: dasar kedua yang dipakai untuk menguji fakta yang dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koharensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula khoren dengan pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku

-          Menilai autoritas
·         Tidak mengandung prasangka: dasar pertama yang harus diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapatautoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri atau berdasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya
·         Pengalaman dan Pendidikan Autoritas: dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu autoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal
·         Kemashuran dan Presite: faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan preside pribadi dibidang lain
·         Khorensi dengan kemajuan: hal yang keempat yang perlu diperhatikan penulis. Argimentasi adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman atau khoren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu

4.      -      Silogisme Kategorial
Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang  kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
-          Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional hipotesis. Kondisional hipotesis yaitu bila premis minor nya membenarkan anteseden, kesimpulannya juga menolak konsekuen.
-          Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minor nya membenarkan salah satu alternatif nya. Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.

5.      -     Generalisasi :
      Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat  tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum
Contoh generalisasi :
v Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
v Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
-           Analogi : Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai  sifat yang sama.
Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
-          Hubungan Kausal : penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
·         Sebab – Akibat : hujan turun didaerah itu mengakibatkan timbul nya banjir
·         Akibat – Sebab : andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik
·         Akibat – Akibat : ibu mendapatkan jalanan didepan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran dirumah basah

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar