Dari semua
boneka yang saya miliki, ini adalah boneka yang paling teristimewa yang pernah
saya dapatkan. Boneka ini diberikan oleh mantan pacar saya hhehehe. Yang membuat
boneka ini istimewa adalah cara dia memberikannya. Saat saya ulang tahun di
umur 18 tepat tanggal 1 Juli pukul 00.00 dia datang ke rumah saya dengan
tiba-tiba dan muncul didepan pintu rumah. Sempat dibilang maling masuk kerumah
saya dengan diam-diam dan sampai satpam rumah pun nungguin dia didepan rumah. Dengan
perjuangan nya memberikan kejutan yang sangat wow ini, saya sangat merasa
senang luar biasa. Walaupun ukuran nya tidak seberapa tetapi perjuangan nya
sangat saya apresiasikan sampai saat ini. Dan tidak akan pernah saya lupakan
seumur hidup saya :)
Senin, 11 November 2013
Kalimat Efektif dan Kalimat Turunan
Kalimat
Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis
sehingga pembaca atau pendengar dapat menerima maksud atau arti serta tujuannya
seperti yang dimaksud penulis atau pembicara.
Ciri-ciri
kalimat efektif:
·
Kesepadanan
·
Kecermatan
dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
·
Kehematan
·
Kelogisan
·
Kesatuan
atau Kepaduan
·
Keparalelan
atau Kesejajaran
Kalimat
Turunan
Dalam kajian
bahasa dibedakan unsur bahasa yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam
morfologi terdapat kata sebagai objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang
demikian itu yang disebut sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar
merupakan dasar pembentukan kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari
kata dasar.
Kalimat
Turunan adalah Kalimat non inti merupakan hasil proses dari mentransformasikan
Kalimat Inti. Sebuah kalimat inti dapat ditransformasikan menjadi kalimat
transformasi atau kalimat luas dengan mengubah ciri-cirinya, tetapi dengan
tetap mempertahankan kata pada S dan P sebagai intinya.
Ciri-ciri
dari kalimat turunan:
·
Bersusun
/ majemuk.
·
Tidak
sempurna, elips.
·
Berbentuk
pertanyaan atau perintah.
·
Bersifat
medial, pasif dan negatif.
Begitu pula
dalam sintaks. Kalimat sebagai objek kajian sintaks juga dibedakan atas kalimat
dasar dan kalimat turunan, kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat turunan
mencakupi turunan tunggal dan kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan tunggal
merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas satu klausa, sedangkan kalimat
majemuk merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa atau lebih.
Jadi istilah dasar dan turunan dilihat dari peranan dalam pembentukannya.
Kalimat Efektif Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
Pengertian
kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri
kalimat efektif:
1. Kesepadanan
Suatu kalimat
efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan
keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi
ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak
efektif)
Amara pergi
ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan
Kata
Dalam membuat
kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran
ganda)
Contoh:
Mahasiswi
perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi
yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3. Kehematan
Kehematan
dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa
atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Contoh:
Karena ia
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak
efektif)
Karena tidak
diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide
kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
Contoh:
Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5. Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya
adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus
dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan
kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan.
(efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah
kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak
menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak
menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako
dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako
dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
DIKSI
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa
Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk
menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata
melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi
juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya
bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan
individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi.
Fungsi dari diksi antara lain :
·
Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara
benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau
penulis.
·
Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
·
Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara
verbal.
·
Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
(sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau
pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel,
konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
1. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan
makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang
maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan
jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang
maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus
berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang
memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh
dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu
yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan
kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala,
kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh
kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang
maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata
tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna
ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi
namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan
dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan
kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Langganan:
Postingan (Atom)