Telematika Indonesia terfokus
pada pemberdayaan aparatur negara, pemerkayaan hidup masyarakat (telemedik,
telekarya, pendidikan), penciptaan daya saing bisnis (perbankan, pos, pariwisata,
manfaktur). Pembangunan informasi dasar dan aplikasi telematika perlu dilihat
dari tatanan kebijakan, regulasi, dan penyelenggaraan yang di manfaatkan
masyarakat.
Dari sudut pandang kebijakan
tampaknya belum terasa perkembangan yang menonjol. Isu kelembagaan masih banyak
diperbincangkan, UU yang terkait dengan atau tentang telematika (cyber law)
masih jauh dari harapan. Beberapa aspek regulasi yang mendesak, misalnya
pengaturan secure transaction, public ke infrastructure registration authority,
electronic payment, certification authority masih belum dilaksanakan.
Namun, perhatian pada
perlindungan hak kekayaan intelektual semakin tinggi dan upaya untuk
memantapkan regulasi semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak. Di
lapangan dapat dicatat perkembangan yang menggembirakan dengan semakin
meluasnya homepage, berkembangnya aplikasi seperti E-commerce, E-Banking,
E-Brokerage, dan lain-lain.
Sektor pemerintah nampaknya
berkembang lamban karena kendala keuangan dan sumber daya manusia. Beberapa
kelompok usaha seperti PT. Telkom, Indosat, Lippo e nett, nampaknya semakin
giat untuk mengejar ketertinggalan masyarakat kita di bidang aplikasi. Aplikasi
seperti E-government, tele-education, telemedicine masih dalam taraf mula yang
perlu di dorong berbagai pihak.
Dalam bidang sumber daya ,
diarahkan pada pengembangan SDM, industri dalam negeri, hukum dan perdagangan,
serta kultur informasi. Secara umum dirasakan bahwa SDM di dalam negeri belum
memenuhi harapan untuk berperan dalam pengembangan teknologi yang berubah
begitu cepat.
Namun demikian, cukup banyak pula
SDM Indonesia di bidang telematika yang bekerja di luar negeri termasuk di
sentra-sentra keunggulan. Usaha berbagai pihak khusunya sector swasta,
nampaknya cukup menggembirakan antara lain dikembangkannya cyber campus seperti
ITB, UPH, dan lain-lain. Yang sangat memprihatinkan adalah pengembangan
industri dalam negeri.
Walaupun berbagi konsep telah
cukup lama di bicarakan seperti Hightech Park di Bandung, Serpong dan lain-lain
sampai saat ini belum mencapai kemajuan berarti. Oleh karena itu perlu
dikembangkan kebijaksanaan nasional untuk mendorong berkembangnya industri
dalam negeri di bidang telematika antara lain sistem insentif.
Dalam mempromosikan visi N21,
inisiasi perlu datang dari pemerintah. Namun secara bertahap dan interaktif,
visi ini perlu mengakomodasi kebutuhan yang khas dari berbagai kelompok
masyarakat maupun departemen. Untuk itu keterlibatan berbagai
kelompokmasyarakat dalam merumuskan dan mewujudkan program-program telematika
perlu ditumbuhkembangkan secara berangsur-angsur.
Hal ini pada gilirannya akan
membatasi peranan pemerintah, khususnya dalam hal pengadaan dan pengelolaan kandungan
informasi. Control informasi dari pemerintah justru dipandang sebagai faktor
penghambat bagi upaya penyejahteraan masyarakat melalui jejaring
telekomunikasi.
Manfaat Telematika Bagi Masyarakat Indonesia
Manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat Indonesia
dari penggunaan Telematika dalam dunia Pendidikan, Organisasi, Industri dan
lain-lain, sebagai berikut :
Ø Manfaat internet dalam e Business secara nyata
dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam
diversifikasi kebutuhan.
Ø Manfaat internet dalam e Goverment bisa
meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk
masyarakat.
Ø Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara
nyata juga telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas.
Ø Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam
perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda
membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak
ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce
(e-commerce).
Ø Pembangunan sektor Telematika diyakini akan
memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh
organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan
asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi
sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis
ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia,
negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
Ø Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi
dan peningkatan daya saing perusahaan
Semoga Telematika di indonesia bisa lebih
berkembang lagi, bahkan semula kalangan bisa ikut serta dalam perkembangan
telematika ini sesuai dengan kelebihan dan manfaat dari telematika tersebut.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar