Tugas
1
1.
Jelaskan konsep penalaran
2.
Bagaimana wujud dari evidensi
3.
Jelaskan dan berikan contoh cara menguji data, cara
menguji fakta, dan cara menilai autoritas
4.
Jelaskan perbedaan silogisme kategorial, silogisme
hipotesis, silogisme alternative
5.
Sebutkan jenis cara-cara berfikir induktif dan jelaskan
Jawaban
1.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyebutan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi.
2.
Wujud evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua
kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan
suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung
dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang
paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan
data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber
tertentu.
3.
- Menguji Data
·
Observasi: fakta
yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seseorang pengarang atau
penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat menggunakan
sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang-kadang
pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk
mengecek data atau informasi itu.
·
Kesaksian: keharusan menguji data dan informasi, tidah
harus selalu dilakukan observasi. Kadang sangat sulit untuk mengharuskan
seseorang mengadakan observasi atau objek yang akan dibicarakan.
·
Autoritas: meminta pendapat dari suatu otoritas, yakni
dari pendapat seorang ahli atau mereka yang menyelidiki fakta dengan cermat,
memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat
mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.
-
Menguji Fakta
·
Konsistensi: dasar pertama yang dipakai untuk mengatakan
fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah konsistenan
·
Koharensi: dasar kedua yang dipakai untuk menguji fakta
yang dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koharensi. Semua fakta
yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula khoren dengan pengalaman
manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku
-
Menilai autoritas
·
Tidak mengandung prasangka: dasar pertama yang harus
diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapatautoritas sama sekali tidak boleh
mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh ahli itu sendiri atau berdasarkan pada hasil-hasil eksperimental
yang dilakukannya
·
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas: dasar kedua yang
harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu autoritas adalah
menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh
menjadi jaminan awal
·
Kemashuran dan Presite: faktor ketiga yang harus
diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah
pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar
bersembunyi dibalik kemashuran dan preside pribadi dibidang lain
·
Khorensi dengan kemajuan: hal yang keempat yang perlu
diperhatikan penulis. Argimentasi adalah apakah pendapat yang diberikan
autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman atau khoren dengan
pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu
4.
- Silogisme
Kategorial
Disusun berdasarkan
klasifikasi premis dan kesimpulan yang
kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut
premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut
premis minor.
-
Silogisme Hipotesis
Silogisme yang
terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional hipotesis. Kondisional
hipotesis yaitu bila premis minor nya membenarkan anteseden, kesimpulannya juga
menolak konsekuen.
-
Silogisme Alternatif
Silogisme
yang terdiri atas premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minor nya membenarkan salah satu alternatif nya.
Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.
5. - Generalisasi
:
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum
Contoh generalisasi :
v Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
v Jika ada udara, manusia akan
hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
-
Analogi : Cara penarikan penalaran dengan
membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama.
Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
-
Hubungan Kausal : penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
·
Sebab – Akibat : hujan turun
didaerah itu mengakibatkan timbul nya banjir
·
Akibat – Sebab : andika tidak
lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik
·
Akibat – Akibat : ibu mendapatkan
jalanan didepan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran dirumah basah
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar